Langsung ke konten utama

Menjajal Lembut & Manisnya, Mae Varee Mango Sticky Rice

Kembali lagi di WeAreTFL. Kali ini saya akan mereview kudapan / jajanan / snack / dessert yang khas dari Thailand. Yups, apalagi kalau bukan Mango Sticky Rice, namun kali ini tidak di Mango Tango yang super hype itu melainkan mencobanya di Mae Varee yang juga tak kalah terkenal itu.


Seperti inilah rupa toko Mae Varee, terletak di Sukhumvit Area, tak jauh dari Thong Lo BTS Station disini selain menjajakan buah segar, juga menjual Mango Sticky Rice dan ini hanya dijual dari jam 6 pagi hingga jam 11 siang, jadi pastikan dateng sepagi mungkin.


Karena letak Mae Varee yang cukup jauh dari hotel, saya memutuskan membeli dua bungkus, biar ngga terlalu nyesel. Oiya, satu satunya cara untuk menikmati Mango Sticky Rice ala Mae Varee adalah Take Away alias bawa pulang untuk dinikmati sembari berjalan-jalan ataupun dihotel, karena memang Mae Varee ini cukup sempit & ngga menyediakan kursi plastik ala pkl di Indonesia. Untuk setiap bungkusnya, dihargai 130 baht alias sekitar 53 ribu, cukup mahal memang.


Dengan 53 ribu, dalam setiap pak-nya kalian akan dapet satu buah ngglondong mangga segar, lalu tiga kepel atau scoop ketan (disini ada 2 varian, yaitu ketan putih atau ketan 3 varian), lalu sebungkus kacang hijau kupas kering dan sebungkus santan kental. Saya memutuskan untuk memilih yang varian 3 warna, yang berisi ketan putih, ketan hijau pandan dan ketan hitam.

Mango Sticky Rice 130 THB per Pack alias -/+ 53 Ribu Rupiah

Lalu penilaianpun akan saya mulai, ingat, setiap lidah pasti mempunyai preferensi rasa yang berbeda, jadi mohon jangan disama-ratakan.

Pertama, ketannya sendiri! Wah ketika suapan pertama masuk mulut, ketan ini rasanya lembut dan lumer dimulut, enak banget walaupun udah dingin. 3-3nya semuanya enak, ketan hitamnya pun tetep lembut keterlaluan. Rasanya beda sama ketan diindonesia kebanyakan, apalagi ketan hitamnya, nom.
Kedua, santannya! Santan disini seperti pada umumnya santan mango sticky rice kental, namun pada bagian ini sedikit kurang sreg karena menurut lidah saya rasanya terlalu manis.
Ketiga, mangganya! Nah, kalau menurut saya ini saling mengimbangi. Pada Pack pertama, saya mendapat mangga yang manis segar (manis dengan asam yang dapat ditolerir) nah mangga ini pas banget kalau dimakan bersama ketan dan santannya, semua saling mengimbangi tanpa meninggalkan after taste eneg! Namun beda halnya dengan Pack kedua, saya mendapat mangga yang lebih manis dari yang pertama, dengan kombinasi manis semua, saya sampe eneg!
Keempat, biji kacang ijo garing! Karena garing dan mempunyai rasa yang cenderung gurih, sehingga menambah kesan kriuk kriuk ketika disantap dengan elemen lainnya.
Lain lain, packing disini walaupun pake plastik, tapi tenang, plastiknya cukup tebel kok, jadi jangan khawatir akan penyok penyok ketika dibawa.

Kesimpulannya, kalau kalian penasaran dengan Mango Sticky Rice dengan cita rasa tradisional, Mae Varee bisa menjadi pilihan destinasi kuliner. Selain itu kalian juga bisa membeli buah mangga segar disini.

Tips & trik kesini :
Cara termudah adalah menggunakan BTS, ambil jurusan Thong Lo, kemudian turun melalui exit 3, lalu belok kearah kanan, jalan sekitar 100 meter dan disitulah letak Mae Varee.

Pengalaman ini ditulis sebenar benarnya ketika saya berkunjung kesini pada 21 Juli 2017. Mohon Maaf bila ada kesalahan kata ataupun informasi.

Mae Varee
1 Soi Thong Lo, Sukhumvit 55, Bangkok 10110
Tel: +66 2 392 4804
Open: 06.00 morning till 22.00 at night  



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wajib COBA! Jajanan di Chatuchak Weekend Market, Bangkok, Thailand

Ketika berkunjung ke Thailand, khususon Bangkok, tak lengkap rasanya jika kalian tidak mengunjungi pasar yang hanya buka ketika weekend, yups Chatuchak Market. Pasar yang terkenal sebagai pusat oleh oleh buat wisatawan Indonesia ini ternyata juga memiliki kuliner yang selain banyak juga enak enak, yuk intip pengalaman saya ketika mencoba berbagai kulinernya! Cukup beruntung pagi itu cuaca bangkok cerah, setelah beberapa hari sebelumnya mendung dan hujan. Karena saya menginap di hostel yang terletak di silom, maka transportasi menuju kesana menggunakan MRT. Dari silom perjalanan cukup ditempuh selama kurang lebih 10 menit saja. Setelah tiba di Chatuchak, sempat meminta peta dari pasar yang gedenya ngga nanggung ini. Satu per satu lot pasar dimasuki, mulai mencari titipan keluarga, hingga ketika semua titipan sudah dapat, rasa lelah dan capek mulai terasa. Saatnya berburu kuliner di area ini. Pertama adalah Thai Tea, minuman yang sedang ngehits parah di Indonesi

Sate Kambing Mbok Galak, Rasanya Beneran “Galak”

Libur long weekend alias harpitnas kemarin penulis lagi lagi menyambangi kota kelahiran Presiden Indonesia saat ini, yups bisa ditebak, SOLO! Bukan tanpa alasan kenapa penulis cukup sering mengunjungi kota ini, selain jaraknya yang cukup dekat dari kota penulis tinggal tetapi juga karena solo mempunyai kuliner tradisional yang banyak sekali dan ENAK! Salah Satunya di Sate Kambing Mbok Galak ini, cekidot! Warung Sate Kambing Mbok Galak ini terletak di jalan Ki Mangun Sarkoro, Sumber, Surakarta, tempatnya berada tak jauh dari Gedung Graha Saba Buana. Kalian tinggal arahkan google maps yang berada dibawah, maka akan diarahkan tanpa nyasar, warung ini terletak persis di pinggir jalan raya, jadi jangan takut keasasar guys. Walaupun namanya warung dan berada di pinggir jalan, Warang Sate Mbok Galak ini mempunyai kapasitas tempat duduk yang cukup banyak, namun ketika penuh, jangan khawatir karena perputaran konsumen disini cukup cepat ini karena diimbangi pelayanan yang ju

Menjajal Ena’ Ena’ Legenda, Kue Bandung Thien Thien Lay

Hallo, setelah vakum lama, akhinya saya bisa kembali menulis dan memberi opini mengenai salah satu legenda kuliner di semarang. Mungkin jika kalian mengira di semarang hanya ada kuliner legendaris seperti lumpia mbak lien, nasi ayam bu sami atau nasi goreng babat mberok, tambahkanlah list wajib ena’ ena’ di semarang yaitu di Kue Bandung dan Pukis Thien Thien Lay. Thien Thien Lay merupakan salah satu pemain lama di bidang per-kue bandung-an di Semarang. Gimana engga? Dari hasil bertanya ke pemanggang kue pukisnya, mereka sudah berdiri sejak 80-an yang berarti sudah kurang lebih 37 tahun-an mereka memanggang pukis dan kue bandung dan hanya 2 spesial menu itu saja yang mereka jual sejak dahulu. Superb . Oke, sekarang mari bahas mengenai ena’ ena’ yaitu kue bandungnya karena dari dulu penasarannya sampai di ubun ubun. Oke setelah liat list harga, mari coba dahulu yang basic alias biasa. Karena ini pengalaman pertama saya, langsunglah pesan 1 kepada cici cici-nya. Kar