Halo, setelah sekian lama tidak menulis lagi, kali ini saya kembali! Saya
akan menuliskan pengalaman berkunjung ke sebuah kota di negara maju, yaps,
sesuai judulnya, Tokyo! Sebelum terlalu jauh bercerita, saya akan menceritakan
kisah awal perjalanan ini.
Berawal dari keisengan membuka aplikasi Airasia pada bulan Maret, iseng
iseng cari rute untuk liburan pertengahan tahun, pinginnya sih ngga usah jauh
jauh, ke Bangkok atau Ho Chi Minh sudah cukuplah. Tapi sayang, belum jodoh. Kemudian
mencari rute lain, kali ini nekat mencari rute ke Jepang, yang penting nekat
dulu! Diawali dari Jakarta – Haneda, kok belum sesuai kantong, lanjut ke
Jakarta – Osaka, sama, masih belum cocok di kantong. Iseng iseng masukin
Jakarta – Narita, elhadalah kok cocok, tapi yang menjadi kendala adalah yang
terjangkau kok pas akhir tahun yaitu November, tapi keinginan dan tekat sudah
bulat pingin banget! Langsung mengajukan proposal untuk pembelian tiket ke
orang tua, dan singkat cerita mendapatkan approval.
“Mashokkkk tenan pak eko”, tiket ditebus dengan harga 2,6 juta++ tanpa tambahan
apapun dengan rute Jakarta – Denpasar – Narita PP.
Menyadari kekoplakan yang baru saja terjadi, iya koplak, karena biaya
hidup di Tokyo terkenal mahal, dibandingkan dengan Semarang tentu saja wkwkwk. Dengan
jeda antara Maret – November, saya mulai menyusun segalanya. Research apa pun yang berhubungan
perjalanan kali ini. Mencari sesuap dua suap uang pun dilakukan, kebetulan
dalam kurun waktu tersebut, proyekan lagi rame ramenya. Hasilnya? Lumayan, bisa
buat beli tiket pesawat Semarang – Jakarta dan pesan Hostel selama di sana. Oiya
saya hanya menginap selama 6 hari, khusus di Tokyo saja.
Urusan Tiket sudah selesai, pesan pesan Hostel selesai. Tinggal menyelesaikan
masalah dokumen. Karena saya domisili di Semarang dan paspor masih biasa dan
masih berlaku, akhirnya daripada ribet diputuskan untuk upgrade ke E-Passport. Tapi
sayang, pengurusan E-Passport hanya bisa dilakukan di Jakarta, Surabaya dan
beberapa kota lain. Demi efisiensi, akhirnya saya mengurus di Jakarta yaitu
tepatnya di Kanim Jakarta Pusat. Segala dokumen yang dibutuhkan dibawa dari Semarang,
langsung deh dateng ke Kanim, urus ini itu, selesai ngga sampai 1 jam. Saatnya pulang
ke Semarang karena proses pengerjaan E-Passport
akan diinfokan melalui Whatsapp.
Ternyata setelah 3 hari kerja, mendapatkan informasi bahwa E-Passport sudah selesai dan dapat
diambil. Langsung cari tiket ke Jakarta lagi, ke kanim ambil E-Passport yang sudah jadi, dan meluncurlah
ke Kedutaan Besar Jepang untuk ngurus Waiver
Visa. Sewaktu di Semarang sudah baca baca syarat dll, downloadlah form Waiver Visa, diisi langsung di Semarang.
Hingga setibanya di Kedubes tinggal ambil antrian. Kemudian dipanggil,
menyerahkan Form & E-Passport, lalu disuruh kembali
keesokan harinya selepas pukul 13.00.
Keesokan harinya, balik ke Kedubes dengan harap harap cemas ini visa
diapprove atau engga. Ambil nomor antrian lagi sambil dagdigdug. Ketika nomor
antrian dipanggil, maju, menyerahkan bukti pengambilan, E-Passport diserahkan,
dibuka dan Duerrrr, tertempellah itu stiker bertuliskan Waiver Visa.
Alhamdulillah. Japan, I`m Coming!
Waktu terasa cepat berlalu hingga hari keberangkatan tiba, berangkat
dari Semarang menuju Jakarta, transit 3 jam, lalu melanjutkan perjalanan dari
Jakarta menuju Denpasar dan transit lagi 2 jam, hingga akhirnya perjalanan Denpasar
menuju Narita. Setelah penerbangan selama 7 jam, akhirnya mendaratlah di
Narita, Tokyo! Tulisan akan berlanjut dengan pengalaman seru yang saya temui
ketika berada di kota ini. Jadi, tunggu saja!
Komentar
Posting Komentar