Langsung ke konten utama

Ada Apa di Vietnam?

Halooo, apa kabar kalian semua para pembaca blog ini? Memasuki tahun 2018 ini, izinkan saya sebagai penulis mengucapkan banyak terima kasih sudah berkunjung, membaca dan juga mohon maaf jika ada salah kata yang kurang berkenan yaaa....

Pada blogpost kali ini, saya akan bercerita mengenai pengalaman berkunjung ke Mui Ne, Vietnam yang terkenal dengan White Sand Dunes (padang pasir putih) & Red Sand Dunes (padang pasir merah).

kantor the sinh tourist di ho chi minh
Suasana di dalam kantor TheSinhTourist pagi itu


Saat backpackeran bulan Juli yang (tahun) lalu, salah satu negara tujuan saya adalah Vietnam. Kenapa Vietnam? Karena saya suka tantangan, yeahh. Singkat cerita, pada hari kedua saya di Vietnam, berangkatlah ke kota yang bernama Mui Ne, perjalanan kurang lebih ditempuh selama -/+ 6 jam bus dari Ho Chi Minh City. Karena ini pertama kalinya ke Vietnam, saya lebih baik mencari aman dengan mengandalkan bus dari TheSinhTourist.

sleeper bus thesinhtourist
Untuk pertama kalinya mencoba sleeper bus, cukup nyaman

Ada yang unik di Vietnam ini, rata rata bus antar kotanya, terutama kota wisatanya menggunakan sleeper bus. Rasanya cukup nyaman, Cuma ketika lewat jalan goyang, semua ikut bergoyang, ini sedikit ngehe` sih! Rute bis selama perjalanan ini sangat sangat lempeng lempeng bae, alias lurus terus. Tanpa adanya pemandangan unik, saya pun tidur pulas, karena malam sebelumnya dibikin ngga bisa tidur sama Ice Coffee Vietnam racikan Highland Coffee.

Melewati sungai, bener ini sungai mekong kan ya?

Setelah 6 jam perjalanan, akhirnya sampai di pangakalan bus milik TheSinhTourist. Berbekal sisa sisa paket data, ngeceklah saya jarak dari pangakalan ke hostel, melalui google maps, ceki ceki, jaraknya sih deket, iya deket, kata google maps. Yowes, diputuskan jalan bae, tapi, jalan, jalan, jalan, kok ora tekan tekan. Barang bawaan banyak, menyerahlah saya dan ditawari oleh ojek ojekan, deal di VND10.000, lumayan daripada ngos ngosan. Berbekal menyebutkan nama hostel + ngeliatin google mapsnya, untung bapake paham ya kan, sempet ngeri ngeri sedap diculik. Tapi akhirnya karena naik motor, perjalanan ga sampe 5 menit sampe. Turun, bayar, dan mengucapkan terima kasih ke pak ojek, suwun nggih pak!

Kemudian masuk hostel, oiya saya nginep di Hoang Nga Hostel, setelah melalui perburuan di Traveloka. Bertemu mas mas resepsionis yang super ramah, langsung ngasih bukti booking Traveloka langsung dari hp, lalu paspor saya diminta mas mase, urusan kelar tanpa ribet, lur. Nah di sini keberuntungan saya, saya dapet upgrade kamar ke single bed room lengkap dengan ac + kamar mandi dalam, padahal awalnya saya booking untuk kamar dormitory namun ternyata dormnya lagi renovasi, dan mantepnya semuanya gratis tis tis, tanpa dipungut biaya tambahan. Oiya ini hostel wifinya ngebut lho, khan maen lah pokonya.

Masuk kamar, naruh bawang bawaan, bebersih, laporan ke orang tua, lalu istirohat. Malamnya, karena takut kena tipu barang palsuuuu.. eh, kena tipu ama orang sana, saya putuskan untuk booking paket mobil yang akan membawa saya berkeliling Mui Ne melalui resepsionis saja. Cukup dengan membayar VND 135.000, sudah mendapat beberapa obyek diantaranya White Sand Dunes, Red Sand Dunes, Fishing Village, Fairy Stream. Paginya, dengan kesadaran masih 70%, pintu kamar diketuk oleh driver, bersiap dan let`s goooo..... perjalanan dimulai dari penjemputan di hostel, menjemput beberapa tamu lain, lalu mulai merangkak ke destinasi pertama, yaitu White Sand Dunes, alias Padang Pasir Putih yang kalo di Yogyakarta namanya Gumuk Pasir.

white sand dunes vietnam

Tapi pagi itu White Sand Dunes berkata lain, karena malam sebelumnya wilayah Mui Ne diguyur hujan desar + lama, paginya pun berawan, padahal jika cuaca bagus, bisa lihat matahari terbit, yowes belom jodoh, semoga next time bisa kesini lagi deh!

Oiya dari parkiran jeep menuju ke puncak bukit, yang pertama adalah dengan berjalan kaki, opsi ini saya nyerah, karena masih dalam kondisi ngantuk dan nyawa belum 100% kembali, lalu opsi kedua dengan menggunakan ATV, biayanya VND200.000 untuk perjalanan pergi-pulang, tanpa fafifu saya mengiyakan wae.

Wajib mencoba sensasi naik atv ketika di White Sand Dunes

Puas foto sana sini, menikmati keindahan ini, disuruh ngefotoin beberapa turis, akhirnya saya memutuskan turun dengan ATV, seru pol iniii! Dan perjalanan berlanjut ke Red Sand Dunes.

Aspal termulus yang pernah saya rasakan

Dalam perjalanan menuju Red Sand Dunes ada lho jalanan seperti ini! Panjang, lurus, sepi dan mulus, edan! Kalau di Indonesia, kaya gini di mana ya?

red sand dunes vietnam

Long short story, akhirnya sampai di Red Sand Dunes. Kesan pertama, wah edan keren ga ketulungan! Bukit pasirnya berwarna merah rah rah, mirip merah batu bata. Sebenernya ada satu atraksi yang wajib dicoba di sini, yaitu mainan seluncuran, etapi karena malam sebelumnya hujan deres dan mengakibatkan pasirnya basah, saya urung mencobanya. Walhasil cuma mengabadikan beberapa momen,


Salah satunya ini. Ini ibu ibu jualan apa ya? Tape?

Sebetulnya perjalanan berlanjut ke Fishing Village dan juga Fairy Stream, tapi karena saya tidak menemukan keunikan yang wow, jadi diputuskan untuk tidak usah dimasukkan saja. Vietnam, what a wonderful surprises! Sekian, terima kasih dan mohon maaf jika ada salah kata!

Bonus Image :






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjajal Ena’ Ena’ Legenda, Kue Bandung Thien Thien Lay

Hallo, setelah vakum lama, akhinya saya bisa kembali menulis dan memberi opini mengenai salah satu legenda kuliner di semarang. Mungkin jika kalian mengira di semarang hanya ada kuliner legendaris seperti lumpia mbak lien, nasi ayam bu sami atau nasi goreng babat mberok, tambahkanlah list wajib ena’ ena’ di semarang yaitu di Kue Bandung dan Pukis Thien Thien Lay. Thien Thien Lay merupakan salah satu pemain lama di bidang per-kue bandung-an di Semarang. Gimana engga? Dari hasil bertanya ke pemanggang kue pukisnya, mereka sudah berdiri sejak 80-an yang berarti sudah kurang lebih 37 tahun-an mereka memanggang pukis dan kue bandung dan hanya 2 spesial menu itu saja yang mereka jual sejak dahulu. Superb . Oke, sekarang mari bahas mengenai ena’ ena’ yaitu kue bandungnya karena dari dulu penasarannya sampai di ubun ubun. Oke setelah liat list harga, mari coba dahulu yang basic alias biasa. Karena ini pengalaman pertama saya, langsunglah pesan 1 kepada cici cici-nya. Kar

Sate Kambing Mbok Galak, Rasanya Beneran “Galak”

Libur long weekend alias harpitnas kemarin penulis lagi lagi menyambangi kota kelahiran Presiden Indonesia saat ini, yups bisa ditebak, SOLO! Bukan tanpa alasan kenapa penulis cukup sering mengunjungi kota ini, selain jaraknya yang cukup dekat dari kota penulis tinggal tetapi juga karena solo mempunyai kuliner tradisional yang banyak sekali dan ENAK! Salah Satunya di Sate Kambing Mbok Galak ini, cekidot! Warung Sate Kambing Mbok Galak ini terletak di jalan Ki Mangun Sarkoro, Sumber, Surakarta, tempatnya berada tak jauh dari Gedung Graha Saba Buana. Kalian tinggal arahkan google maps yang berada dibawah, maka akan diarahkan tanpa nyasar, warung ini terletak persis di pinggir jalan raya, jadi jangan takut keasasar guys. Walaupun namanya warung dan berada di pinggir jalan, Warang Sate Mbok Galak ini mempunyai kapasitas tempat duduk yang cukup banyak, namun ketika penuh, jangan khawatir karena perputaran konsumen disini cukup cepat ini karena diimbangi pelayanan yang ju

Wajib COBA! Jajanan di Chatuchak Weekend Market, Bangkok, Thailand

Ketika berkunjung ke Thailand, khususon Bangkok, tak lengkap rasanya jika kalian tidak mengunjungi pasar yang hanya buka ketika weekend, yups Chatuchak Market. Pasar yang terkenal sebagai pusat oleh oleh buat wisatawan Indonesia ini ternyata juga memiliki kuliner yang selain banyak juga enak enak, yuk intip pengalaman saya ketika mencoba berbagai kulinernya! Cukup beruntung pagi itu cuaca bangkok cerah, setelah beberapa hari sebelumnya mendung dan hujan. Karena saya menginap di hostel yang terletak di silom, maka transportasi menuju kesana menggunakan MRT. Dari silom perjalanan cukup ditempuh selama kurang lebih 10 menit saja. Setelah tiba di Chatuchak, sempat meminta peta dari pasar yang gedenya ngga nanggung ini. Satu per satu lot pasar dimasuki, mulai mencari titipan keluarga, hingga ketika semua titipan sudah dapat, rasa lelah dan capek mulai terasa. Saatnya berburu kuliner di area ini. Pertama adalah Thai Tea, minuman yang sedang ngehits parah di Indonesi